Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 32 perusahaan pembiayaan atau multifinance dinilai berkinerja baik di tengah banyaknya tekanan terhadap industri tersebut akibat dampak COVID-19 yang memperlambat aktivitas sosial dan bisnis terasa sekali pada sektor multifinance.
Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro di Jakarta, Jumat menyatakan, sepanjang 2020 memang tahun yang berat terhadap industri pembiayaan, tapi bukan tanpa prestasi apapun.
“Sejumlah perusahaan multifinace ternyata mampu menunjukkan ketahanan fundamentalnya dalam menghadapi krisis di era pandemi yang terjadi saat ini,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Sekecil apapun pencapaian, lanjutnya, layak diapresiasi untuk mendorong pencapaian yang lebih besar lagi pada masa-masa yang akan datang.
Adapun kriteria umum dari perusahaan multifinance yang diriset adalah perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan, memiliki laba yang positif, tidak sedang menghadapi masalah hukum yang serius atau melanggar UU, dan mendapatkan pemberitaan yang cukup dari media lokal.
Perusahaan multifinance yang dinilai dikelompokkan berdasarkan kategori aset. Kelompok kategori aset pada penelitian ini meliputi aset di atas Rp30 triliun; aset Rp10–Rp30 triliun; aset Rp5–Rp10 triliun; aset Rp1–Rp5 triliun; dan aset Rp100–Rp500 miliar.
Selain kinerja keuangan, tim peneliti Iconomics juga meneliti aksi korporasi yang dilakukan multifinance selama 2020. Multifinance dari kategori aksi terbaik dari segi keunggulan pembiayaan, strategi marketing, strategi digitalisasi dan strategi pengembangan kerjasama antarbisnis.
Dari 32 perusahaan pembiayaan yang dinilai berkinerja baik tersebut diantaranya PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, PT BCA Finance, PT Mandiri Tunas Finance, PT Maybank Indonesia Finance, PT Verena Multifinance Tbk, PT Artha Prima Finance dan PT Trust Finance Indonesia.
Berita Finansial | Sumber : 32 perusahaan pembiayaan dinilai berkinerja baik selama pandemi